Close

Berharap dapat Gebetan di Tinder, eh malah Kecopetan!

Status Jomblo ternyata cukup merepotkan bagi sebagian orang, hingga begitu banyak Aplikasi pencarian Jodoh yang dengan mudahnya bisa di download dan di gunakan.

Dan ternyata peminatnya sungguh luar biasa banyak. Miris kelihatan nya, begitu banyak tuna asmara yang akhirnya mendaftarkan dirinya di berbagai aplikasi pencarian jodoh ini.

Peristiwa ini terjadi hari jum'at, 27 Mei 2016.

Namanya Jonathan, mengaku berprofesi sebagai Pengajar di Sekolah Dasar Bukit Duri, dan tinggal di daerah Depok - Jawa Barat.

"Kami bertemu hari jum'at setelah aku pulang dari tempat kerja. Dia (Jonathan) menjemput ku mengunakan Motor sekitar pukul 9 malam. Ini pertemuan pertama kami setelah 1 bulan kami berkomunikasi menggunakan Line maupun BBM. Malam ini dia mengajak ku makan malam di daerah Fatmawati. Tepatnya di sebrang Rumah Sakit Fatmawati, sekitar Kantor Pos. Kami memutuskan untuk berhenti di warung pecel ayam. Setelah kami memesan makan, teman nya datang. Katanya ingin meminjam motor nya untuk mengambil undangan di rumah teman nya. Jonathan pun memperbolehkan. Setelah kami selesai makan, Jonathan terlihat gelisah karna sudah pukul 10 malam dan teman nya tak kunjung datang untuk mengembalikan motor nya itu. Jonathan pun seperti kesulitan untuk menghubungi teman nya itu, dia bilang pulsa nya habis. Lantas dia meminjam ponsel ku untuk menelfon teman nya. Aku yang kasian pun akhirnya memberikan ponsel ku. Lalu Jonathan menelfon teman nya dan berjalan keluar. Aku melanjutkan makan hingga sadar, sudah pukul 10.30 dan Jonathan tidak kembali. Aku bertanya kepada bapak-bapak yang duduk diluar, "pak, liat cowok yang tadi datang sama saya ga?" Bapak itupun menjawab tidak. Aku keluar dan tidak melihat keberadaan Jonathan. Aku langsung menelfon ponsel ku yang di pinjam oleh Jonathan, nyatanya ponsel ku sudah tidak aktif. Semua sosmed ku pun sudah tidak aktif. Ternyata dia mencuri ponsel ku dan akhirnya aku pulang dengan membayar makanan yang kami pesan tadi"

Begitulah cerita yang saya dapat dari teman saya, Desy.
Saya cukup kesal dengan apa yang terjadi kepadanya, bodoh. Kenapa begitu percaya kepada laki-laki yang baru 1 bulan dikenal? Tidak tau keluarganya, lingkungan nya, pergaulan nya, keseharian nya, dan semuanya! Ya. Sekali lagi ini memang akibatnya bila berkenalan via online. Seharusnya kita cukup pintar untuk mengatasi ini, harus sudah curiga sebelum orang itu bertindak diluar logika kita.
Namun sekali lagi, ya! Siapa yang mau seperti ini?

Sebenarnya ini pelajaran penting bagi dia, saya, dan semua orang yang menggunakan aplikasi kencan online. Ada baiknya mencari tau atau memegang bukti agar bila ada hal yang buruk terjadi, bisa di lacak keberadaan orang tersebut.

Setelah mendengar cerita ini, lantas saya langsung menanyakan semua e-mail dan password dari account yang digunakan Desy untuk berkomunikasi dengan Jonathan. Saya berharap masih ada history chat atau apapun yang bisa dijadikan bahan bukti untuk melacak orang tersebut. Tidak berharap ponsel nya dikembalikan, setidaknya dengan menyebarkan foto dan namanya, bisa membuat orang tersebut malu dan menyadari kesalahan nya. Tapi sayang, Desy hanya menjawab tidak tau. "Gue lupa passwordnya, karna gue kira kan tinggal buka di hp aja"

Akhirnya dengan segala cara saya dan Desy membuka account Facebook nya yang tersambung ke aplikasi Tinder, dan setelah berhasil membuka Tinder nya, ternyata sudah tidak ada nama Jonathan. Sepertinya Jonathan sudah memblokir seluruh account Sosmed yang berhubungan dengan Desy.

Intinya buat kalian semua para tuna asmara, hati-hati ya kalau menggunakan aplikasi kencan online seperti ini. Karna banyak pengguna nya yang menyalahgunakan aplikasi tersebut untuk mencari keuntungan. Untung ponsel yang hilang. Kalau nyawa yang hilang, bagaimana?