evolvingwisdom.com |
pukul sebelas lewat delapan menuju pagi
Arah hayal mengembalikan ku akan satu masa
Kala itu senja
Kami duduk berdampingan pada sebuah kedai tua
Kau apik dengan kaus abu mu
Dan aku cantik dengan kemeja biru ku
Aku tersentak
Ketika jemarimu menyentuh
lembut kepalaku
Mengusapnya
Menoleh senyum khas dari bibirmu
Lalu lalang pejalan kaki
Rintih gerimis
Hingga bising klakson jalanan
Tidak mengganggu kami yang dibuai romansa
Dingin nya malam hanya menusuk sendi
Lalu merangkul aku hingga kaku
Sampai waktu menyeret ku untuk kembali
Kala itu.
Harusnya senja memang ku nikmati sendiri.
Ku lihat sebelas lewat empat puluh tujuh
Sesak nya perlahan menghilang
Yang sulit ku lupa adalah,
kala senja di kedai tua
Kami duduk berdampingan
Kau apik dengan kaus abu mu
aku cantik dengan kemeja biru ku
Setidaknya, aku pernah secantik itu didepanmu.