theodysseyonline.com |
1.02am
Aku terbiasa menunggu dimasa kejenuhanmu
Dikala sepi menghampirimu
Aku mencoba memberi bahagia dimasa kegundahanmu
Disaat yang lain enggan mendampingimu
Meski hanya ingkar yang kau beri
Meski hanya mendung yang kau iringi
Aku bertahan semampuku
Berdiri teguh menyerukanmu
Tak peduli perlakuanmu
Tak minta belas kasihmu
Maka bila bicara soal hati,
Hati seperti apa yang layak kau cari?
Wanita seperti apa yang layak kau dampingi?
Kasih seperti apa yang layak kau dapati?
Inilah sebab mengapa aku enggan mendekat.
Aku tak punya banyak nyali untuk memutuskan kemana aku menetap.
Kadang aku ingin berlari sejauh yang aku bisa,
Menciptakan jarak yang sulit kau tempuh.
Lalu terkadang hati mulai mengacau.
Aku yang telah jauh berlari dipaksa berhenti agar kau tak lelah mengejar.
lagi, aku tak perlu kejelasan untuk membuat semuanya jelas.
Dan mungkin ini saatnya.
Saat yang tepat untuk memulai hati yang baru.
Dengan berhenti menyimpan rasa
Dengan berhenti mengharap
Dengan berhenti menganggap bahwa bahagiaku adalah dia.
Dengan berhenti menghubungkan apapun yang menyangkut dia
Dengan berhenti membicarakan segala hal tentang dia
Dengan berhenti memikirkan nya.
Iya. Aku berhenti disini.
Aku harap aku tidak kembali. Memutuskan menoleh kebelakang atau mengungkit kenangan masa lalu.
Aku berhenti.