Close

Move on ala Dev,

sammichespsychmeds.com
I have learned that if you must leave a place that you have lived in and loved and where all your yesteryears are buried deep, leave it any way except a slow way, leave it the fastest way you can. Never turn back and never believe that an hour you remember is a better hour because it is dead. Passed years seem safe ones, vanquished ones, while the future lives in a cloud, formidable from a distance

Dan, ga ada 1 pun manusia di muka bumi ini yang ga pernah ngerasain patah hati. Ga ada juga 1 pun manusia yang bisa menyembuhkan patah hati itu dengan instan. Ga ada.
Semua perlu proses. Proses untuk move on.

Begitu banyak orang yang menderita karena patah hati. Hubungan yang harus gagal di tengah jalan, bahkan penyebabnya dari diri kita sendiri. Rugi. Karna akhirnya kita harus memulai segala sesuatu nya dari awal lagi sampe akhirnya bisa lepas dari yang namanya kedukaan.

Bukan sok tau dan berusaha menggurui, semua yang gue share adalah berdasarkan pengalaman pribadi gue sendiri.

Sedikit cerita tentang masa berantakan nya gue, *eh ga selebay itu sih sebenernya. Gue cuma berusaha punya kisah cinta yang dramatis dan patah hati yang menyakitkan wahahahaha but, ga semua orang mau mengalaminya. dan ini cuma ada di sinetron wkwk

Nah,

Akhir tahun 2015, mungkin jadi cobaan pertama di umur gue yang ke 21. Mengikhlaskan.
Rela aku mas.... rela.... 😢😢
Akhirnya hubungan 2 orang yang menginjak usia dewasa itu kandas juga karna 1 hal yang ga bisa gue ceritain disini.
Hal yang ngebuat akhirnya gue berenti berjalan, dan melepas genggaman. (ini ga nyampe lumpuh ya beb)

"Mulai hari ini, ga perlu ada pembahasan lain. Kita cuma temen"

Malem itu gue pergi ninggalin dia dalam kondisi ujan, gue harap sih dia ga bodoh untuk basah-basahan dijalan kaya di sinetron..
Seengganya, berteduh walau gue ga dateng kasih payung buat dia hahaha (inget scan nya gem jan di sama gu jun pyo) 😆

Dan setelah ketok palu dimalam itu, kita bener-bener lost contact.
Gue cuma ga bisa mendefiniskan gimana persaan gue saat itu. Ancur lebur pecah berkeping-keping. Yaa begitulah~~~

Tapi yang disayangkan adalah, proses move on yang gue targetkan hanya 3 bulan malah ngaret jadi 1 tahun 😥
Kenapa? Karna dia berkali-kali muncul ketika hati gue dalam proses pembenahan. Yap. Intinya tahun 2016 dia telah merusak jadwal move on gue sampe akhirnya tutup tahun. Gila ini 2017? 😲

Dan dibulan ini, gue berhasil mengevaluasi kesalahan yang gue buat sampe gue harus menghabiskan waktu 1 tahun cuma untuk move on.

Jadi,

Yang pertama, Penolakan.
Terkadang gue yang cuma manusia biasa ini sering banget menolak kenyataan yang sebenernya terjadi. Gue menolak untuk mengerti kalo hubungan ini udah selesai, kita udah selesai. Gue terus-terusan menolak kenyataan dan berharap dia bakal balik lagi untuk ngelanjutin hubungan sama gue. Sekalipun gue tau itu adalah salah dan ga mungkin. Tapi gue masih aja terus berharap. Emang ga ada salah nya berharap selagi itu masih memungkinkan. Tapi mau sampe kapan? Apa ga lebih baik kalo kita berhenti berharap dan mulai belajar menerima kenyataan kalau segala sesuatu yang udah pecah, bahkan sengaja dipecahkan, akan sulit di lekatkan kembali.
Jadi yang pertama yang harus kita sadari adalah bahwa kita harus bisa menerima kenyataan dan belajar melepaskan.

Yang kedua, Amarah.
Biasanya setelah kita menerima kenyataan kalau hubungan kita udah selesai, disitulah kita mulai bertanya-tanya apa penyebabnya? Kenapa bisa selesai? Siapa yang mulai? Siapa yang salah?
Dan akhirnya kita menjadi marah, kita mulai mencari-cari kesalahan. Bisa kecewa sama pasangan, atau yang fatal kecewa sama diri sendiri. Marah sama diri sendiri. Dan merasa kalau diri kita lah yang menjadi penyebab berakhirnya sebuah hubungan. Padahal seharusnya kita gaboleh terlalu berlebihan dalam menyikapi segala sesuatu, karna suatu hubungan dibentuk oleh 2 orang, dan kalaupun harus berakhir, penyebabnya pun dikarenakan 2 orang tersebut. Ga ada istilah nya aku yang salah atau kamu yang salah. Semua terjadi karna kita berdua sama-sama salah.

Yang ketiga, Pertimbangan.
Mempertimbangkan segala sesuatu dalam mengambil keputusan adalah baik. Tapi jangan sampai kita menjadi lupa bahwa semua yang telah diputuskan memang harus dijalankan. Jangan pernah ada pertimbangan untuk melakukan sesuatu demi mengembalikan pecahan kaca pada bentuk semula. Jalani aja apa adanya.. karna menghindar dari patah hati hanya akan membuat luka nya semakin melebar dan semakin susah di obati.

Yang keempat, setres.
Mungkin ini adalah bagian tersulit yang akhirnya harus dilewati oleh seseorang. Fase dimana kita kehilangan kepercayan diri, kebahagiaan, keceriaan, semua terasa seperti direnggut tak tersisa.
Yang terjadi hanyalah kesedihan dan kekecewaan. Bahkan ada yang sampai kehilangan motivasi untuk melanjutkan hidup.
Lalu ini akan membuat kita menjadi berantakan dan tak tentu arah.
Merasa kalau kita lebih baik menyendiri, nyatanya ini adalah salah. Memperlihatkan kedukaan kita kepada orang lain, bahkan berpikir untuk membuat pasangan kita kembali kepada kita karena kondisi kita yang memburuk, itu sama saja dengan memohon belas kasihan dari dia.
Tidak seperti itu yang harusnya terjadi, jangan pernah merendahkan diri kita hanya untuk mendapatkan simpati dari orang lain ataupun seseorang yang nyata nya lebih pantas untuk dibiarkan pergi.

Dan yang terakhir, menerima.
Move on bukan berarti melupakan. Move on adalah menerima. Karna mencintai adalah mencintai untuk selamanya, walau akhirnya harus gagal dan menanggung kesedihan, tapi cinta yang kita berikan adalah cinta yang akan kita simpan selamanya. Kita tidak akan pernah bisa melupakan nya.
karna tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah meletakan cinta nya pada bagian lain dari hati kita.

Dan setelah akhirnya kita bisa ikhlas untuk menerima kenyataan, meredam amarah, melanjutkan hidup, berhenti merendahkan diri dan mengakui bahwa memang semua nya sudah berakhir, maka kita akan menyadari bahwa akhirnya kita telah menyelesaikan fase kedukaan kita dan mau memulai kehidupan yang baru.

Ga ada lagi kata benci, marah, kesel, kangen, cemburu, sayang, semua sudah berakhir.
Dan ga ada lagi yang namanya menghidar kalo tiba-tiba ga sengaja ketemu.
Ngehindar sama aja ngebuktiin kalo ternyata kita belum bisa move on.
Entah ngehindar karna benci, karna masih sayang, atau apapun. Intinya ngehindar sama aja dengan belum bisa move on.

Dan kalo kalian bilang, "gue ngindar karna dia malah mengingatkan gue sama kenangan yang dulu."

Nah terbukti kan? Ketika kita ngeliat dia, kita masih inget-inget yang dulu.
Padahal seperti yang gue bilang, kalo mencintai seseorang itu mencintai untuk selamanya. Kita ga akan pernah bisa lupa sama dia bahkan sekecil apapun kenangan nya. Dan kalo pada akhirnya kita udah bisa ngejalanin hubungan sama orang yang baru, itu bukan karna kita udah berhasil melupakan orang yang lama. Tapi karna orang yang lama beserta kenangan nya udah kita simpan di bagian lain hati kita.

Coba aja test, dari awal pacaran sampe beberapa kali pacaran, ada yang lupa sama nama pacar nya atau kenangan nya? Pasti kalo disuruh ceritain semua masih tertata rapi yakan yang keluar dari mulut...

Jadi, dengan menghindar atau takut ketemu, itu membuktikan kalau kita belum bisa move on.

Jadi yuksss kita coba untuk mulai move on dan mengevaluasi kesalahan kita kenapa sampe sekarang belum juga bisa move on!

Karna setelah move on, kita dan pasangan kita akan menjadi diri kita seutuhnya sama seperti dulu waktu kita belum sama-sama. Bebas, lepas....
Coba pikirin kalo didepan itu ada cerita baru dan orang baru yang lagi nunggu kita, jadi kenapa kita masih stuck di tempat yang sama dan berharap orang lama kembali lagi?

Dan hal lain yang ga kalah penting adalah dengan menyibukan diri sama hal-hal positif. Dari pada sedih-sedih mengurung diri, mending kumpul-kumpul sama temen dan keluarga, karna tentunya itu bisa menjadi obat patah hati yang paling mujarab.

Memang ga gampang, mengobati luka hati dibandingan luka tergores pisau. Tapi kalau kita ga memulai, terus kapan berakhirnya kedukaan itu?
Toh berakhirnya sebuah hubungan bukan sepenuhnya karna kesalahan kita. Kadang keadaan adalah hal utama yang membuat sutu hubungan harus berakhir. Jadi ya terima aja dan jalanin.

Intinya... jangan takut patah hati (lagi) 👌

Ehhh tapi, move on juga bisa diatasi dengan ngelirik orang lain sih wahahhaha tapi jangan kelamaan. Biar ga menimbulkan perasaan berlebih sama orang tersebut 😄

Selamat mencoba!