weheartit.com |
Sering aku bergelut dengan pemikiran ku sendiri. Menentang keberadaan mu yang meminta untuk tinggal menetap. Karna selama ini kamu hanya sebuah bahasa yang ku cintai dengan bahasa. Ini kekal bukan?
Dengan atau tanpa sepengetahuan mu, sejujurnya aku telah membatasi diriku. Merangkul erat perasaan ku yang entah sengaja kamu biarkan patah. Boleh aku menuntut? Meminta hak ku atas apa yang kamu lakukan? Setidaknya biarkan aku memberi judul dalam tiap torehan mu. Ini agaknya cukup menyita waktu ku, kamu seolah sengaja meminta ruang untuk ku kisahkan lewat bahasa.
Malam ini, untuk kesekian kalinya aku menentang toleransi ku. Aku rasa cukup, membiarkan diriku terus tersiksa dengan pemikiran ku sendiri.