Marriage isn't "I promise to love you until I stop loving you." it's "I promise to make a conscious decision to continue to love you even when it's hard because i'm aware no one is perfect, but you are worth it." - Brandalin
Setelah pemikiran panjang, akhirnya gue dan Marchell sepakat untuk menikah di tahun 2020. AYEY!! Kita berdua research sana-sini, tanya sama yang sudah berpengalaman, dan sharing sama yang sedang persiapan nikah juga, btw berbagi informasi dan pengalaman itu membahagiakan banget a.s.e.l.i :D
hasil dari melipar-melipir kesana-kemari, AKHIRNYAAAAA....
#step1 kita adalah nentuin tanggal pernikahan
gue inget, pembahasan soal tanggal ini lumayan lama, alasan lama nya, karna kita mesti ngatur apa-apa aja yang bakal ada dan dibutuhkan dipernikahan kita, pas awal november 2019 ini bener-bener buta sama persiapan nikah. jangankan nikah, mau mulai aja bingung mulainya dari mana. dan setelah sekian waktu serta pemikiran yang semoga aja tepat sasaran, tanggal 18 Desember 2019 kita berdua mutusin untuk menikah di tanggal 10 Oktober 2020, tanggalnya bagus ya? IYA BAGUS!!
tapi selain karna tanggalnya bagus, kita mikir bulan oktober udah lewat Q3, dimana menurut perhitungan gue dan Marchell, dana nya sudah cukup buat keperluan pernikahan. dari awal kita sepakat untuk ga menerima bantuan dana pernikahan dari orangtua ataupun berhutang ke pihak lain untuk melangsungkan pernikahan. jadi, dikumpulin sebisanya, gaperlu buru-buru dan setelah menikah, masih bisa hidup layak dan tidak berkekurangan. AMIN!
#step2 kita daftar pernikahan ke Gereja
ditanggal 24 Desember 2019 kita daftarin pernikahan ke gereja. karna Gereja kasih syarat harus mendaftarkan pernikahan minimal 6 bulan sebelum, jadinya kita buru-buru daftar supaya dapet tanggal cantik HAHA dan saat itu kita dikasih 2 formulir pendaftaran nikah yang harus diisi masing-masing, list dokumen yang harus dilengkapi, buku pendamping pernikahan yang harus dibaca sebelum interview pernikahan, dan janji nikah yang harus dihafalin.
pas dapet 1 set dokumen pernikahan, rasanya kaya WOW banget. gilaaaak gue mau nikah loh! HE HE..
Dokumen yang harus di submit ke Gereja adalah :
- Fotocopy KTP 1 lembar (Masing-Masing)
- Fotocopy Akta Kelahiran 1 lembar (Masing-Masing)
- Fotocopy Kartu Keluarga 1 lembar (Masing-Masing)
- Fotocopy Surat Baptis 1 lembar (Masing-Masing)
- Fotocopy Surat Keterangan Belum Pernah Menikah dari RT, RW, Kelurahan, Kecamatan 1 lembar (Masing-Masing)
- Fotocopy Surat Pengantar dari RT, RW, Kelurahan, Kecamatan 1 lembar (Masing-Masing)
- Foto Bersama Background Biru 2 lembar
setelah tau berkas-berkasnya segini banyak, dan gue ga berpengalaman dateng ke RT/RW untuk ngurus surat-surat, jadi aga keder, padahal mudah.. tapi bingung aja gitu :)
dan sambil nyari tau kesana kemari, tanggal 13 Januari 2020 dapet kabar dari Gembala Sidang kalau pernikahan kita dimajuin tanggalnya jadi 19 September 2020 dikarenakan tanggal 10 Oktober ada KKR Misi. ambyar deh hati gue pas tau gajadi nikah tanggal cantik HAHAHA
#step3 gue mulai bertamu kerumah Pak RT dan Pak RW
yang perlu dicatet pas mau lapor RT, dokumen yang wajib dibawa adalah KTP dan KK. dan disini karna gue awam banget, gue langsung ke Pak RT, padahal stepnya itu ke Sekertaris RT dulu minta dibuatin surat, baru ke Pak RT minta Stampel.
setelah dapet stampel dari Pak RT, gue langsung ke Kantor RW untuk minta TTD dan Stampel beliau. dan inilah 2 surat yang gue dapatkan dari RT dan di TTD RW. Btw surat-surat ini semua masing-masing ya pengurusannya antara gue dan Marchell.
#step4 dateng ke Puskesmas untuk Cek Kesehatan
oke, kalo step yang ini sebenernya bisa dilakuin kapan aja, sebelum pengurusan ke RT/RW lebih baik. karna pas gue ke Pak RW, doi minta Fotocopy Surat Keterangan sehat gitu, dan gue belum tes HAHAHA untung Pak RW nya baik, jadi tetep di tandatanganin tuh Surat-surat gue.
untuk tes kesehatan ini wajib untuk DKI Jakarta katanya, tinggal dateng ke puskesmas Kecamatan sesuai KTP gue atau sesuai KTP Pasangan gue. antara 2 itu aja intinya, ga boleh ke puskesmas Tanah Abang padahal KTP nya Cilandak.
gue dateng ke puskesmas Cilandak (Domisili Marchell) tanggal 12 Mei 2020 cuma bawa BPJS dan KTP aja, berhubung lagi Pandemi, puskesmas bener-bener ketat dan ribet, dikasih pertanyaan macem-macem dan berujung penolakan. jadi kita langsung ke Puskesmas Kebayoran Baru (sesuai Domisili gue) dannnnnn taraaaaaa berhasil!!!!
Yang paling ga adilnya dalam rangkaian test ini tuuuh...... pihak perempuan di suntik 2x dan diambil darahnya. sementara pihak laki-laki cuma diambil darah aja. selain itu, kita dikasih sekitar 5 lembar hvs berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar soal diri kita, riwayat penyakit keluarga, sampe ke sex. abis diisi, kita di interview juga masing-masing, baru deh di cek kesehatannya.
untuk pengambilan sertifikatnya di keesokan harinya, jadi gue dateng besokan paginya untuk ambil sertifikat. sebelum ambil sertifikat, dijelasin dulu kesehatannya sama dokter. Marchell masuk duluan ke ruangan dan dijelasin blablablabla kemudian keluar dengan muka sumringah karna dinyatakan layak kawin HAHAHA sementara giliran gue, dipanggil ke dalem ruangan dan harus ada Marchell yang mendampingi. pas dijelasin, gue iya-iya padahal gangerti, dan berujung ga dapet sertifikatnya HAHAHAHA TAKUT BETTTTT ASLI GUE!!! jadi gue bermasalah sama hB dan sebelum dapetin sertifikatnya gue harus cek kesehatan lagi ke dokter darah sama ahli gizi, ditensi, disuntik, dikasih resep, dan ada pantangan beberapa makanan untuk naikin hB. untungnya gapenyakit macem-macem, gue cuma kurang gizi ajaaaaa HAHAHA namanya juga anak mecin. setelah ngejalanin prosesnya, akhirnya dapet deh sertifikatnya.
#step5 lanjut ke Kelurahan dan Kecamatan
ini aga ribet karna banyak banget yang harus disiapin, dan beda kelurahan beda infonya gitu. kalo dikelurahan gue, gue mesti submit dokumen sbb:
- Fotocopy Sertifikat Layak Kawin dari Puskesmas 2 lembar
- Fotocopy Akta Kelahiran 2 lembar
- Fotocopy KK 2 lembar
- Fotocopy KTP 2 lembar
- Fotocopy KTP Pasangan 2 lembar
- Fotocopy KTP Ibu 2 lembar
- Fotocopy KTP Ayah 2 lembar
- Asli dan Fotocopy Surat Pengantar dari RT yang sudah di TTD dan Stampel RW 2 lembar
- Asli dan Fotocopy Surat Keterangan Belum Menikah dari RT yang sudah di TTD dan Stampel RW 2 lembar
semua dokumen ini di submit ke Kelurahan. untuk yang orangtuanya sudah meninggal, KTP nya bisa diganti dengan Akta Kematian. gue tegesin kalo beda kelurahan beda informasinya. karena di kelurahan Marchell, dia ga perlu submit dokumen asli. semuanya fotocopy-an nya aja. dan 1 hari selesai. sementara di Kelurahan gue, sampe 3 hari karna bolak balik harus ngasih yang aslilah, Pak Lurah nya ga masuk lah, Pak lurah lagi meeting lah, Penulisan Agama orangtua yang salah, seharusnya Kristen tapi jadi Islam. tapi akhirnya dengan sedikit ngeyel dan maksa, gue berhasil dapetin 2 surat dari kelurahan.
berhubung kantor Camat tutup jam 15.30, dan saat gue dapetin 2 surat ini masih jam 14.00, jadi cus gue langsung ke Kantor Kecamatan untuk minta TTD dan Stampel. dan sukses, surat sudah aman dan bisa disubmit ke Gereja.
#step6 dateng ke Catatan Sipil
tanggal 8 Juni 2020, Marchell dateng sendiri ke Kantor Catatan Sipil Jakarta Selatan untuk cari informasi mengenai pendaftaran Sidang Pernikahan dicatatan Sipil, dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan adalah :
- Surat Keterangan yang sudah di TTD Kecamatan Asli
- Surat Pengantar yang sudah di TTD Kecamatan Asli
- Fotocopy Akta Kelahiran masing-masing 1 lembar
- Fotocopy KTP masing-masing 1 lembar
- Fotocopy KK masing-masing 1 lembar
- Fotocopy Surat Baptis / SIDI masing-masing 1 lembar
- Foto Berdampingan Background Biru 4x6 5 lembar
- Fotocopy Saksi 2 Orang (diluar orangtua) masing-masing 1 lembar
masing-masing disini artinya gue dan Marchell ya, kemudian untuk Saksi ini boleh siapa aja yang penting diatas 21 tahun dan bersedia dateng untuk jadi saksi saat sidang pernikahan.
untuk saksi dari Marchell, kita minta tolong Adik Iparnya. dan untuk gue, gue minta tolong Om gue untuk jadi saksi. dan perlu diingat kalau syarat ini diperuntukan bagi pasangan yang tinggal di Kota yang sama. kalau yang satu DKI, pasangannya di Jawa Barat, tandanya harus menyertakan surat izin Numpang Nikah dari Kelurahan.
setelah dokumen diatas dilengkapi, kita bisa ajukan tanggal pencatatan pernikahan / sidang capilnya. maksimal 60 hari setelah pernikahan. dan kebetulan capil Jakarta Selatan udah ga bisa diundang hadir ke pernikahan nih, jadi mau ga mau pencatatan pernikahan nya dikeesokan harinya setelah pernikahan berlangsung.
dibawah gue lampirkan form dari catatan sipil setelah dokumen disubmit dan lengkap.
#step7 Sidang Catatan Sipil
gue menikah di tgl 4 Agustus 2020, makanya kami pilih tanggal Sidang nya di tgl 5 Agustus 2020 supaya ga terlalu jauh tgl pemberkatan dan tgl Pencatatan nya.
dan kenapa tanggalnya berubah dari 19 September 2020 jadi 4 Agustus 2020? karena masih Pandemi, dan memungkinkan untuk ngundang seminimal mungkin orang, tandanya ga perlu dana banyak-banyak sampe Q3, budget kita udah cukup untuk melaksanakan intimate wedding HAHAHA
Lalu Pencatatan Pernikahan di Capil dibuka dari Jam 9 - 12 Siang, dan berlangsung kurang lebih 30 menit aja. begini penampakannya :
diruangan ini hanya ada Bapak Capil, 1 Orang Staff Capil, Marchell, Gue, Saksi dari pihak Marchell dan pihak gue. dokumen yang harus dibawa saat mau Sidang Capil adalah :
- Surat Pemberkatan Nikah dari Gereja yang Asli
- KTP 2 Orang Saksi
untuk Surat Nikah dari Gereja, asalkan belum 60 hari Pencatatannya, tidak perlu copy legalisirnya. hanya Surat Asli saja yang dibawa.
setelah selesai sidang. kita pulang dan menunggu kabar dari Capil untuk pengambilan Akta Pernikahannya. kurang lebih 1 minggu kemudian, Akta Pernikahannya sudah jadi dan bisa diambil. seperti ini bentuknya :
nanti akan diberikan 2 lembar yang bertuliskan Suami dan Istri, serta Surat Nikah dari Gereja nya dikembalikan.
Dannnnnn SELESAI! Kita sudah Sah secara Agama dan Tercatat oleh Negara.